Embun. Aku memanggilnya embun. Titik – titik air yg jatuh dari langit di malam hari dan berada di atas dedaunan hijau yang membuatku damai berada di taman ini, seperti damai nya hatiku saat berada disamping wanita yang sangat aku kagumi, embun.
“ngapain diam di situ, ayo sini rei…” teriakan embun yang memecahkan lamunanku. Aku lalu menghampirinya, dan tersenyum manis dihadapan nya.
kata orang masa-masa SMA yang paling mengesankan itu waktu lo kelas 2 SMA. awalnya sih gue gak percaya, tapi gue ngerasain sendiri loh!
kelas gue itu murid-muridnya seru, rame, kocak, gokil, kompak, pokoknya buat gue XI-IPA1 itu the best class of SULUH SHS deh! CASSUONE itu kelas IPA yang paling berisik, gimana gak berisik coba, kelas IPA di sekolah gue cuma 2!
Syech Syarief Hidayatulloh dilahirkan Tahun 1448 Masehi. Ayahanda Syech Syarief Hidayatulloh adalah Syarief Abdullah, seorang dari Mesir keturunan ke 17 Rasulullah SAW, bergelar Sultan Maulana Muhamad, Ibunda Syech Syarief Hidayatullah adalah Nyai Rara Santang dan setelah masuk Islam berganti nama menjadi Syarifah Muda'im adalah Putri Prabu Siliwangi dari kerajaan Padjajaran. Syech Syarief Hidayatullah berkelana untuk belajar Agama Islam dan sampai di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.
Inilah kesempurnaan agama Islam diatas agama2 lainnya. Adakah agama yg membahas masalah ‘UBAN’ selain Islam?
Rasulullah bersabda, “Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shagir mengatakan bhw hadits ini shahih)
Dan dalil2 lainnya:
Dan dalil2 lainnya:
Al Baihaqi membawakan sebuah pasal dengan judul “larangan mencabut uban”. Lalu di dalamnya beliau membawakan hadits dari ‘Abdullah bin ‘Umar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sungguh! Ia tak datang karena haus akan hartamu, karena ingin ikut nimbrung makan, minum bersamamu, meminta bantuanmu untuk membayar hutangnya, memintamu memberikan rekomendasi kepada seseorang atau untuk memuluskan upaya yang tidak mampu ia lakukan sendiri.!! Pengunjung ini datang untuk misi penting dan terbatas serta dalam masalah terbatas. Kamu dan keluargamu bahkan seluruh penduduk bumi ini tidak akan mampu menolaknya dalam merealisasikan misinya tersebut!
Kalau pun kamu tinggal di istana-istana yang menjulang, berlindung di benteng-benteng yang kokoh dan di menara-menara yang kuat, mendapatkan penjagaan dan pengamanan yang super ketat, kamu tidak dapat mencegahnya masuk untuk menemuimu dan menuntaskan urusannya denganmu!!
Sahabat…
Ada satu kisah yang sangat BERHARGA, diceritakan seorang trainer Kubik Leadership yang bernama Jamil Azzaini di kantor Bea dan Cukai Tipe A Bekasi sekitar akhir tahun 2005. Dalam berceramah agama, beliau menceritakan satu kisah dengan sangat APIK dan membuat air mata pendengar berurai. Berikut ini adalah kisahnya:
Pada akhir tahun 2003, istri saya selama 11 malam tidak bisa tidur. Saya sudah berusaha membantu agar istri saya bisa tidur, dengan membelai, diusap-usap, masih susah tidur juga. Sungguh cobaan yang sangat berat. Akhirnya saya membawa istri saya ke RS Citra Insani yang kebetulan dekat dengan rumah saya.
Ibu itu duduk di suatu sore membantu anak-anaknya mengulangi pelajaran mereka…Ia memberikan sebuah buku gambar kepada anaknya yang berusia 4 tahun agar tidak mengganggunya memberikan penjelasan kepada kakak-kakaknya yang lain.
Tiba-tiba saja ia teringat bahwa ia belum menyiapkan makan malam untuk ayah suaminya yang telah lanjut usia yang kebetulan tinggal bersama mereka di rumah itu, namun kamarnya terpisah dari bangunan utama rumah itu. Ia memang selalu berusaha berkhidmat kepada ayah mertuanya itu sedapat mungkin, dan suaminya ridha dengan apa yang ia lakukan kepada sang ayah yang tidak lagi mampu meninggalkan kamarnya karena kesehatannya yang lemah.
Aku akan meriwayatkan kepada anda kisah yang sangat berkesan ini, seakan-akan anda mendengarnya langsung dari lisan ibunya.
Berkatalah ibu gadis kecil tersebut:
Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.
Seperti biasa Toni, Kepala Cabang sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Nanda, putra pertamanya yang baru duduk di kelas 2 SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.
“Kok belum tidur?” sapa Toni sambil mencium kening anaknya. Biasanya Nanda sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga.
Nanda menjawab, “Aku menunggu Ayah pulang, sebab aku mau bertanya berapa sih gaji Ayah?”
Nanda menjawab, “Aku menunggu Ayah pulang, sebab aku mau bertanya berapa sih gaji Ayah?”
Hari pertama sekolah di sebuah TK Surya Kencana yang diasuh oleh seorang Ibu guru yang berjiwa Atheis.
Ibu Guru ini mulai memasuki kelas Nol 2. Ia mulai mengajar kepada anak-anak TK tersebut tentang Faham Atheisme (Faham Anti Tuhan).
Ia mulai mengambil sebuah penghapus papan tulis dan berkata pada anak-anak TK di kelasnya;
Ia msh bocah, masih duduk di bangku kelas 3 SD.
Suatu kali ustadz di kelasnya memotivasi para siswa untuk menjaga shalat jamaah shubuh.
Bagi si anak, Shubuh merupakan sesuatu yg sulit bagi sang bocah.
Namun sang bocah telah bertekad utk menjalankan shalat shubuh di masjid.
Lalu dgn cara bagaimana anak ini memulainya?
Dibangunkan ayah? ibu? dengan alarm?…bukan!
Suatu kali ustadz di kelasnya memotivasi para siswa untuk menjaga shalat jamaah shubuh.
Bagi si anak, Shubuh merupakan sesuatu yg sulit bagi sang bocah.
Namun sang bocah telah bertekad utk menjalankan shalat shubuh di masjid.
Lalu dgn cara bagaimana anak ini memulainya?
Dibangunkan ayah? ibu? dengan alarm?…bukan!
مرج البحرين يلتقيان ؛ بينهما برزخ لا يبغيان ؛
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS. Ar-Rahman: 19-20)
Inilah foto tersebut, yang memperlihatkan aliran dua lautan yang tidak pernah bercampur, seolah-olah ada sekat atau dinding yang memisahkannya.
Anakku…
Memang ayah tak mengandungmu, tapi darahnya mengalir didarahmu, namanya melekat dinamamu…
Memang ayah tak melahirkanmu,Memang ayah tak menyusuimu, tapi dari keringatnyalah setiap tetesan yang menjadi air susumu…Nak…
Ayah memang tak menjagaimu setiap saat, tapi tahukah kau dalam do’anya selalu ada namamu disebutnya…