it's all about cat in ISLAM

By Unknown - Sabtu, Mei 25, 2013




Banyak kisah-kisah tentang kucing (karena kucing memang binatang yang banyak berkeliaran di sekitar manusia), bahkan Rasulullah S.A.W. sendiri juga memiliki kucing peliharaan yang bernama Muezza. Setiap Rasulullah S.A.W. menerima tamu di rumah, Beliau SELALU menggendong muezza (nama kucingnya) dan di letakkan di pahanya. Beliau pun bahkan berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.



>>Sifat Muezza yang disenangi Nabi Muhammad S.A.W :
Muezza selalu bersuara (mengeong) ketika mendengar adzan, seolah-olah suaranya seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Pernah juga saat Rasulullah S.A.W. mau mengambil jubahnya dan Muezza ketika itu sedang tidur di atasnya, karena tidak ingin membangunkan kucingnya yang sedang tidur di atas jubahnya, maka Nabi pun memotong belahan lengan yang di tiduri oleh Muezza, betapa sayangnya dan mulianya akhlak Rasulullah S.A.W.....
Apabila Rasulullah S.A.W. pulang ke rumah, Muezza terbangun dan menunduk kepada majikannya. Dan sebagai balasan, Rasulullah S.A.W.pun membalas dan menyatakan kasih sayangnya...dengan mengusap lembut ke badan kucing itu.
Rasulullah S.A.W. menekankan di beberapa haditsnya, bahwa kucing itu tidaklah najis...dan bahkan diperbolehkan untuk berwudhu dengan menggunakan air bekas minum kucing, karena memang suci.


>>Riwayat Hadits Tentang Rasulullah SAW dan kesucian Kucing :
Hadits Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Dan pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lalu ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah...”
Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran...?”
Ia menjawab, “Ya...”
Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda :
“Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan)”.
(HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dari Ali bin Al-Hasan...dan Anas yang menceritakan bahwa Rasululloh S.A.W. pergi ke Bathhan, suatu daerah di Madinah.
Lalu,Rasulullah S.A.W. berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana...”
Lalu Anas menuangkan air ke dalam bejana. Dan ketika sudah selesai, Rasulullah S.A.W. menuju bejana. Namun seekor kucing datang dan menjilati air yang berada dalam bejana tersebut. Melihat hal itu, lalu Rasulullah S.A.W. berhenti...sampai kucing tersebut berhenti minum dari air bejana, lalu Rasulullah S.A.W. berwudhu dengan air dalam bejana yang baru saja di minum oleh se-ekor kucing.
Kemudian Rasulullah S.A.W. ditanya mengenai kejadian tersebut, maka Beliau menjawab :
“Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga...ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis....”
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan, bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu kucing tersebut memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, lalu Aisyah membersihkan bagian yang dimakan kucing...dan Aisyah memakannya.
Rasulullah S.A.W. bersabda, “Ia (kucing) tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah S.A.W.berwudhu dari sisa jilatan kucing. (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni)
Hadis ini diriwayatkan oleh Malik, Ahmad dan Imam hadis yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang yang lidah, jilatan, badan, keringat dan bekas dari sisa makanannya adalah suci bersih.
Lihatlah...begitu luar biasanya kucing itu, bahkan sampai menjadi hewan peliharaan kesayangan Rasulullah S.A.W.
Lalu kenapa Rasulullah S.A.W. yang ummi (buta-huruf), sampai berani mengatakan bahwa kucing itu suci dan tidak najis...? Jadi, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis...? Jawabannya ada pada hadits diatas tentang kesucian kucing, sedangkan jawaban yang bersifat ilmiah dari segi ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut dibawah ini :

>> Fakta-fakta Ilmiah Dan Keistimewaan Yang Terdapat Pada KUCING :
Fakta pertama:
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.
Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar dapat membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Fakta kedua:
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dari berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut dan ekor.
Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan.
Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah:
Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
  1. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
  2. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
  3. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
  4. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Fakta ketiga:
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.
Bahkan di zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan, selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.

>>Sosok Sahabat Rasulullah S.A.W. Yang Menyayangi Binatang
Salah seorang sahabat Rasulullah S.A.W. yang meriwayatkan hadits paling banyak adalah Abu Hurairah r.a. Beliau seorang abid yang sungguh-sungguh dalam setiap menghadiri majelis ilmu Rasulullah S.A.W.Kebiasaanya mencatat setiap perkataan dan perbuatan serta keputusan Nabi terus berlangsung meski sempat ada perintah untuk tidak mencatat apapun selain wahyu Allah berupa Al Qur’an. Sahabat yang mulia ini memiliki kebiasaan shoum sunnah yang banyak, mengisi malam harinya dengan tilawah dan tahajud. Panggilannya yang terkenal adalah Abu Hurairah yang memiliki arti Bapaknya Kucing. Kenapa ia dikenal sebagai “Bapak Kucing”. Di waktu jahiliyah namanya dulu Abdu Syamsi ibn Shakhr Ad-Dausi, dan tatkala ia memeluk Islam, ia diberi nama oleh Rasululloh S.A.W. dengan Abdurrahman. Ia sangat penyayang kepada binatang dan mempunyai banyak kucing, yang selalu diberinya makan, digendongnya, dibersihkannya dan diberinya tempat. Kucing itu selalu menyertainya seolah-olah bayang bayangnya. Inilah sebabnya ia diberi gelar “Bapak Kucing”.


>>Pengaruh Kucing dalam Seni Islam.
Pada abad 13, sebagai manifestasi penghargaan masyarakat islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para khalifah, termasuk porselen, patung hingga mata uang. Bahkan di dunia sastra, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dan serangga lainnya.
Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo, pada masa dinasti Mamluk, Baybars Al Zahir, seorang Sultan yang juga pahlawan garis depan dalam Perang Salib sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan di dalamnya. Tradisi ini telah menjadi adat istiadat di berbagai kota-kota besar negara Islam.
Hingga saat ini, mulai dari Damaskus, Istanbul, hingga Kairo, masih bisa kita jumpai kucing-kucing yang berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat.

  • Share:

You Might Also Like

0 tinggalkan pesan...